Teman-teman sekalian kita mengenal sebuah sistem cathodic protection ketika berupaya untuk meredam terjadinya suatu korosi. Hanya saja perlu dipahami, korosi itu adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Korosi itu pasti terjadi. Hal ini karena korosi secara alami telah didesain oleh Yang Mahakuasa untuk mengembalikan semua zat, semua jenis metal kem kembali menjadi bentuk tanah.
Kita tidak bisa mencegah terjadinya korosi tapi kita bisa memperlambat terjadinya korosi dan cathodic protection adalah salah satunya yang bisa kita lakukan. Hanya perlu diingat proses cathodic protection itu bukanlah proses utama untuk mencegah terjadinya korosi. Tetapi ia adalah proses sekunder. Proses utamanya adalah kita harus memilih material yang tepat yang anti korosi. Jadi misalkan pada sebuah pemipaan untuk jalur Migas kita bisa pilih materian seperti duplex atau stainless 316.
Kemudian kita lapisi dengan suatu proses efoksi atau pengecatan sehingga sehingga tidak terjadi korosi. Dan cathodic protection adalah suatu sistem yang digunakan untuk menyempurnakan penghambatan terhadap terjadinya korosi.
Kenapa Bisa Terjadi Korosi?
Untuk memahami suatu proses cathodic protection kita juga harus terlebih dahulu paham kenapa sih bisa terjadi korosi? Ternyata ada tiga yang membuat korosi itu terjadi. Pertama; ada dua unit program yang kontak secara elektrik karena kemungkinan terjadinya arus listrik. Perlu dipahami, bahwa masing-masing logam itu memiliki conductivity yang dapat memberikan kontak satu dengan yang lainya.
Kedua; dua buah logam itu memiliki beda potensial. Misalnya perbedaan potensi antara nikel dan zinc. Ketiga; adanya cairan elektrolit ataupun air yang tercampur dengan garam dimana rata-rata air yang ada di alam ini biasanya sudah mengandung mineral kecuali air hasil desalinasi ataupun hasil demineralisasi.
Lantas dimana posisi kita biasa untuk mengaplikasikan cathodic protection itu? cathodic protection biasa kita aplikasikan pada suatu sistem yang benar-benar menjaga dari terjadinya korosi. Maksudnya menjaga ini adalah menghindari terjadinya korosi dalam jangka waktu yang sangat lama. Karena kalau terjadi korosi di sana kemungkinan akan terjadi kecelakaan ataupun kejadian yang benar-benar membahayakan.
Misalkan suatu pipa gas yang ditanam oleh PGN itu harus dipasang cathodic protection dan juga sistem efoction atau Coating. Kenapa? karena kalau tidak dipasang, dan terjadi suatu kebocoran atau korosi, maka dapat membuat gas dapat keluar dari pipa tersebut. Dan jika bertemu dengan panas atau sinar matahari yang panas akhirnya dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan. Makanya proses cathodic protection untuk menghindari korosi itu harus dipasang.
Kemudian pemasangan ini juga bagian dari asuransi yang dimiliki pabrik sebagai bagian dari perlindungan untuk ara usernya. Tujuanya untuk memastikan tidak terjadinya kecelakaan yang bisa dialami user ataupun natural disester. Dengan begitu cathodic protection sangat-sangatlah penting untuk diberikan.
Cara Kerja Katodik Protection
Oke, kita masuk ke pembahasan utama soal bagaimana cara kerja sebuah cathodic protection itu? Prinsip dasar cara kerja cathodic protection bekerja adalah dengan mengurangi laju korosi dengan menjadikan suatu logam menjadi katoda melalui metode arus paksa atau dengan menghubungkan logam.
Maksudnya begini, kita semua tahu bahwa hampir semua pipa yang kita gunakan itu memiliki bahan dasar dari Fe ataupun dari besi. Maka dari itu untuk menghindari besi menjadi berkarat atau korosi, maka kita akan memasang anoda lain yang memiliki deret volta lebih rendah susunanya dari besi.
Misalkan kita pasang zinc atau bisa pula pasang megnesium yang punya deret volta lebih rendah dari Fe sebagai katoda. Jadi kita buat sistem utamanya terlindung. Besinya terlindung dari korosi. Jadi besi sebagai logam utama tidak korosi dengan jalan mengalihkan korosinya ke logam lain. Dimana korosi lebih suka pada logam yang kita gunakan sebagai katoda.
Kita andaikan cathodic protection itu seperti sistem yang kita gunakan untuk melindungi kue. Kita adalah kuenya dan korosinya adalah semu. Lalu katodik protection-nya adalah gula. Sebab kita bisa menggunakan gula sebagai pelindung kue. Misalnya kita taruh gula didekat kue untuk menarik perhatian semut. Maka semut akan memilih untuk memakan gula dan kue kita akan terlindungi.
Kue kita akan tetap aman selama semut memakan gula. Baru ketika semua sudah bosan dengan gula, kue kita akan dimakan. Nah seperti itulah cara kerja katodik protection. Jadi cathodic protection adalah gula dan kue adalah pipa yang kita lindungi.
Teknik Pemasangan Cathodic Protection di Darat
Untuk memasang cathodic protection di darat, tidak bisa langsung dilakukan begitu saja. Harus ada beberapa langkah agar pemasangan tepat. Berikut langkah-langkah pemasangan cathodic protection di darat.
Pertama yang harus kita ketahui soal bagaimana cara memasang cathodic protection di darat adalah klasifikasi daratnya. Apakah daratnya itu di dalam tanah atau di atas tanah atau mungkin di tanah yang ada sungainya. Kita musti tahu terlebih dahulu hal ini. Sebab masing-masing lokasi daratnya memiliki aturan pemasangan yang berbeda. Tidak bisa disamakan.
Metode cathodic protection itu adalah metode tambahan dari proses coating yang biasanya digunakan hanya pada keadaan tertentu. Jadi tidak serta merta langsung dipasang cathodic protection begitu saja. Soalnya untuk perlindungan pipa, biasanya yang paling mudah dan paling murah untuk digunakan itu cukup dengan proses coating saja.
Misalkan ternyata pemasangan pipa itu ada di atas tanah, tentu saja lebih disarankan memasang coating saja, tidak perlu adanya cathodic protection. Selain lebih hemat biaya, juga cathodic protection tidak terlalu dibutuhkan. Kecuali ada permintaan atau keharusan dari pihak asuransi atau user untuk memasang cathodic protection.
Kedua, langkah selanjutnya untuk memasang cathodic protection di darat adalah kita juga harus mengetahui tentang apa sih yang sebaiknya kita pilih antara galvanic atau dikenal dengan metode anoda terkorban atau secrificial anoude atau yang dikenal dengan impress current. Karena ada dua jenis cathodic protection itu.
Yang pertama itu metode anoda terkorban, yang biasanya dijadikan pilihan untuk area yang jauh dari sumber listrik. Biasanya di daerah pedalaman atau di area hutan, atau area terpinggir yang susah dilakukan pemantauan. Ini lebih baik bila menggunakan metode anoda terkorban.
Kalau yang kedua kita bisa menggunakan metode impress current kalau ternyata sebelumnya telah ada history kalau kurang efektif bila menggunakan metode secrificial anoude sehingga perlu digunakan metode impress current. Jadi kita ketahui dulu mana sebagainya yang kita pilih.
Hanya kebanyakan memang menggunakan metode anoda terkorban. Sebab biasanya lebih murah, dan juga tidak perlu dilakukan pemantauan serta tidak pula tergantung listrik.
Beda dengan bila kita menggunakan metode impress current dimana dalam keadaan tertentu ketika kita pasang cathodic protection tapi tiba-tiba mati listrik, maka otomatis cathodic protectionya tidak akan bekerja. Karena yang kita pasang itu biasanya logam yang lebih mulia.
Misalnya kadang-kadang kita pasang platina atau tinanium. Kalau listriknya mati, akibatnya pencegahan korosi tidak efektif, justru malah sebaliknya. Korosi malah mudah terjadi di pipa.
Kemudian setelah metode apa yang kita pilih, maka selanjutnya untuk memasang cathodic protection adalah kita pilih anodanya. Untuk anoda yang biasa dipasang untuk cathodic protection di pemipaan darat biasanya kita pasang anoda yang terbuat dari magnesium.
Karena berdasarkan pengalaman, katoda yang terbuat dari magnesium atau magnesium higbrit ini lebih bagus di banding dengan menggunakan katoda yang terbuat dari zinc. Inilah alasan utama kenapa kita kerap pilih magnesium.
Langkah keempat dalam memasang cathodic protection di pemipaan darat adalah memperhatikan faktor lain. Setelah kita pilih jenis cathodic protection dan anodanya, perlu juga kita perhatikan faktor-faktor lainya. Karena kita pasang cathodic protection ini dalam tanah maka faktor-faktor yang kemungkinan mempengaaruhi harus kita perhatikan.
Untuk mengetahui faktor-faktor lain ini, kita bisa lakukan wawancara terlebih dahulu. Misalnya faktor yang perlu kita perhatikan adalah kondisi alam yang sering ada gempa, sehingga perlu kita perhitungkan apakah kita perlu tambahan untuk memperkuat cathodic protection atau tidak.
Kemudian juga perlu kita ambil sampel tanah untuk diuji terlebih dahulu untuk diuji resistivity atau nilai hambat. Nilai hambat yang kita perlukan itu sekitar 200 ohm per cm. Jadi kita harus tahu dulu nilai hambat tanahnya, jangan sampai setelah kita survei ternyata tanahnya banyak mengandung besi atau mangan.
Misalnya yang ada di daerah kalimantan, itu harus hati-hati. Butuh penanganan khusus. Pemasangan harus menggunakan kantong karbon atau kontong yang diisi karbon aktif.
Kemudian jika kita perlu perhatikan jenis anoda apa yang akan dipakai. Lalu survei juga berapa panjang pipa yang mau kita pasang cathodic protection, juga perhatikan diameter pipa dan kedalaman pipa di dalam tanah. Faktor berikutnya yang tidak boleh kita lupakan adalah material pipanya apa dan telah di coating dengan apa. Terakhir, wajib diperhatikan pula berapa tahun umur proteksi yang diminta.
Jika semua itu sudah dapat jawabanya. Maka langkah selanjutnya sekaligus langkah terakhir adalah pemasangan cathodic protection. Pemasanganya dimulai dengan menghitung kebutuhan cathodic protection. Hanya untuk hitung-hitungan kebutuhan pemasangan cathodic protection kita bahas dalam artikel selanjutnya.
Baru setelah itu kita lakukan penggalian area untuk penempatan anoda. Penggalian area tentu memperhitungkan jarak-jarak tiap – tiap cathodic protection dan juga apakah area tersebut ada kemungkinan longsor atau bahaya atau tidak. Ada sarang binatang atau tidak. Jangan sampai begitu kita gali tanah, ternyata di dalamya menjadi sarang ular. Soalnya hal ini sering terjadi.
Setelah itu, kita taruh anoda kita di dalam kantong yang telah diisi dengan karbon aktif atau dengan campuran lain semisal bentonit atau lainya, lalu backpil. Ketika backpil, pastikan dengan komposisi tanah yang bagus atau dengan custon backpil lainya. Ini juga akan kita bahas dalam artikel selanjutnya.
Terakhir kita lakukan pengetesan. Cara mudah melakukan pengetesan adalah dengan menggunakan multi tester untuk melihat perbedaan potensian pada pipa setelah dipasang cathodic protection dan nilai maksimum cathodic protection yang digunakan dalam memproteksi pipa. Jadi kita lihat apakah nilainya masuk atau tidak dengan membandingkan antara nilai protesi minimum yang ditetapkan oleh Nance.
Ukuranya adalah jika dia lebih kecil dari -850 milivolt dan kalau dia lebih besar dari 1700 milivolt maka dianggap gaagal. Jadi dia harus berada di nilai antara nilai tersebut. Cukup ya soal cara pemasangan cathodic protection di darat, semoga bermanfaaat.