Abstrak
Permintaan air yang semakin meningkat di sektor industri dan pembangkit listrik, ditambah dengan semakin langkanya sumber daya air tawar, telah mendorong eksplorasi sumber air alternatif seperti efluen yang telah diolah dari instalasi pengolahan air limbah (STP). Makalah ini membahas kelayakan teknis penggunaan efluen STP sebagai air pengisi untuk sistem pendingin.
Makalah ini juga membahas parameter kualitas air, proses pengolahan, dan bahan kimia aditif yang diperlukan untuk memastikan integrasi efluen STP yang sukses ke dalam sistem pendingin. Penekanan diberikan pada pengendalian korosi, pengendapan, dan pertumbuhan biologis melalui metode pengolahan yang ditargetkan dan pemantauan berkelanjutan.
Pendahuluan
Kelangkaan air adalah tantangan kritis di banyak wilayah, mendorong kebutuhan akan praktik pengelolaan air yang berkelanjutan. Penggunaan ulang efluen yang telah diolah dari STP sebagai air pengisi dalam sistem pendingin industri menawarkan solusi yang menjanjikan. Pendekatan ini tidak hanya menghemat air tawar tetapi juga menyediakan sumber air yang andal untuk proses pendinginan.
Namun, penggunaan kembali efluen STP menimbulkan tantangan terkait kualitas air, sehingga memerlukan strategi pengolahan dan pemantauan yang canggih.
Kelayakan Penggunaan Efluen STP dalam Sistem Pendingin
Kelayakan Teknis
Penggunaan ulang efluen STP sebagai air pengisi dalam sistem pendingin secara teknis layak. Studi telah menunjukkan bahwa efluen yang telah diolah, ketika dikondisikan dengan benar, dapat berfungsi mirip dengan air minum dalam aplikasi pendinginan. Misalnya, studi di pabrik percontohan di Australia yang menggunakan efluen sekunder yang diklorinasi menunjukkan tingkat pertumbuhan biofilm yang sebanding dengan yang diamati dengan air minum, terutama ketika pengolahan tambahan dengan klorin atau bromin klorida diterapkan [(Wijesinghe et al., 1996)
Ini menunjukkan potensi keberhasilan penggunaan ulang dengan pengolahan dan pemantauan yang tepat.
Pengendalian Kualitas Air untuk Efluen STP
Parameter Kunci
Metode Pengolahan
Pengendalian Kualitas Air untuk Sistem Pendingin
Parameter Kunci
Metode Pengolahan
Filtrasi: Filtrasi fisik menghilangkan partikel dan mengurangi TSS.
Pengolahan Kimia
Pemantauan dan Pengendalian
Praktik Terbaik untuk Aditif Kimia
Inhibitor Korosi
Inhibitor Pengendapan
Biocides
Kesimpulan
Penggunaan ulang efluen STP yang telah diolah sebagai air pengisi untuk sistem pendingin adalah solusi yang layak dan berkelanjutan untuk mengurangi konsumsi air tawar dalam aplikasi industri. Dengan menerapkan proses pengolahan yang canggih, menggunakan aditif kimia yang tepat, dan menjaga pemantauan berkelanjutan, tantangan yang terkait dengan korosi, pengendapan, dan pertumbuhan biologis dapat dikelola secara efektif. Pendekatan ini tidak hanya memastikan operasi sistem pendingin yang efisien, tetapi juga berkontribusi pada praktik pengelolaan air yang berkelanjutan.
Referensi:
- Chien, S., Chowdhury, I., Hsieh, M., Li, H., Dzombak, D., & Vidic, R. (2012). Control of biological growth in recirculating cooling systems using treated secondary effluent as makeup water with monochloramine. *Water Research*, 46(19), 6508-6518.
- Liu, W., Chien, S., Dzombak, D., & Vidic, R. (2012). Mineral scaling mitigation in cooling systems using tertiary-treated municipal wastewater. *Water Research*, 46(14), 4488-4498.
- Wei, L., Qin, K., Zhao, Q., Noguera, D., Xin, M., Liu, C., Keene, N. A., Wang, K., & Cui, F. (2016). Utilization of artificial recharged effluent as makeup water for industrial cooling system: corrosion and scaling. *Water Science and Technology*, 73(10), 2559-2569.
- Wijesinghe, B., Kaye, R., & Fell, C. J. D. (1996). Reuse of treated sewage effluent for cooling water make up: a feasibility study and a pilot plant study. *Water Science and Technology*, 33, 363-369.
- Ya, G. (2004). HYBRID COAGULATION AND CLARIFICATION TREATMENT FOR USING SECONDARY URBAN SEWAGE AS MAKEUP WATER OF CIRCULATING COOLING WATER IN THERMAL POWER PLANT. *Thermal Power Generation*.